Kedua orang tersebut memberikan Mbah Sariyo bungkusan plastik hitam. Apa isi dalam bungkusan plastik hitam itu Mbah Sariyo tidak tau.
Mereka hanya mengatakan kepada Mbah Sariyo ingin memberi rezeki kepada dirinya. Kedua orang tersebut melarang Mbah Sariyo agar tidak membukanya sebelum mereka pergi.
"Mbah tak wenehi rejeki nggo belonjo, nggo kulakan (mbah saya kasih rejeki untuk belanja, kulakan). Ning nek kulo dereng tebih ampun dibuka (tapi kalau saya belum jauh jangan dibuka)," ucap Sariyo sembari menirukan kedua orang tak dikenal itu.
Saat kedua orang tak dikenal itu pergi, Mbah Sariyo membuka bungkusan plastik hitam tersebut. Bukannya uang, ternyata bungkusan plastik hitam tersebut hanya berisikan potongan kertas koran.
Kejadian yang dialami Mbah Sariyo sampai viral pada media sosial. Salah satunya diunggah dalam akun Instagram @energisolo.
Warga RT 002, RW 010 Kampung Prenggolayan, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, pada Senin (15/2/2021) tidak menduga ada orang yang mengerjai dirinya. Mbah Sariyo tidak melaporkan kejadian itu ke polisi.
Mbah Sariyo berharap agar kedua orang tersebut dengan penuh kesadaran hati datang ke rumahnya untuk meminta maaf.
"Sebenarnya saya kecewa. Orangtua kok dibohongi. Tapi ya sudah Gusti Allah yang balas. Semoga yang melakukan itu segera meminta maaf," tutur mbah Satriyo sambil menahan Isak tangis.
Mbah Sariyo juga menceritakan, ia sudah 30 tahun berjualan piring dan gelas bekas dengan berkeliling kampung.
Anak perempuan Mbah Sariyo, Suryani (51) mengatakan prihatin dengan kejadian yang menimpa ibunya.
Dia juga sangat menyesali ada orang yang tega mengerjai orangtua dengan memberi bungkusan plastik berisi potongan kertas koran.
"Semoga orang yang mengerjai segera meminta maaf," ungkap Suryani.
Setelah kejadian itu, Suryani meminta ibunya untuk tidak berjualan lagi. Ia tidak ingin kejadian yang dialami oleh ibunya tersebut terulang.